Pages

google share it

About Me

Foto Saya
lela_bangetz
jombang, jawa timur, Indonesia
lela,itulah ak ,banyak hal yang ak tak mengerti tentang diriku sendiri,intinya ak gk bisa menilai perilaku aku sendiri,soo tiap manusia pasti punyak banyak kelebihan juga kekurangan,tapi yg jeles ak lebih banyak kekurangannya dari pada kelebihannya.he he he he.... yg ak ngerti cm ak suka nulis kata" yg gk bermutu alias kata" yg gk masuk akal,... maklum sastrawan gk jadi y gini nie jadi_X
Lihat profil lengkapku

Followers

ANJUNGAN SULAWESI SELATAN


Jangan lupa singgah di Anjungan Sulawesi Selatan karena tempat ini sungguh mempesona. Tak heran jika banyak wisatawan mancanegara mengunjungi anjungan ini untuk mengagumi satu persatu rumah adat Bugis, Makasar, dan rumah tradisional Toraja tongkonan yang dilengkapi dengan tiga buah lumbung padi serta model perahu pinisi.

Rumah adat yang pertama adalah model istana raja yang dalam adat Bugis disebut saoraja, salassa, atau balla lompo dalam adat Makasar. Bentuk rumah panggung ini persegi panjang dan dibagi menjadi tiga ruang (lintang atau lontang): petak di luar (lintang ri saliweng) dipergunakan untuk menerima tamu; petak di tengah (lontang ri tenguga) merupakan tempat yang paling suci sehingga bukan tempat untuk umum; dan petak dalam (lontang in ladeng) berfungsi sebagai ruang tidur keluarga. Sebelum petak luar terdapat lego-lego yang merupakan ruang tunggu bagi tamu sebelum dipersilakan masuk oleh tuan rumah.

Hiasan rumah adat Bugis berupa ukiran dengan motif sulur-suluran bunga parereng, daun semangi, atau daun melati; binatang burung, ayam jantan, kakak tua, kerbau dengan tanduknya, babi, rusa berlari, naga, atau garuda—yang ditempatkan di anjung bola (puncak bangunan bagian depan dan belakang); dan alam semesta. Pola ragam hias menunjukkan status sosial pemiliknya.

Di Anjungan ini, saoraja dipergunakan untuk memeragakan berbagai aspek budaya tradisional Sulawesi Selatan, antara lain pakaian adat suku-suku yang ada di daerah itu, kain Bugis, alat berburu,  hasil hutan serta berbagai hasil kerajinan perak, kulit kerang, kerajinan tulang dan tanduk serta benda-benda seni. Di dalam kolong rumah dipamerkan bermacam-macam perahu layar. Dengan perahu-perahu model itulah suku Bugis-Makasar mengarungi lautan.

Tongkonan merupakan bangunan panggung persegi panjang yang terkenal dengan atapnya berbentuk perahu layar atau tanduk kerbau. Lantai (tallung lonta) bertingkat: bagian utara dan selatan lebih tinggi daripada bagian tengah. Tangga persegi empat terletak di samping kanan rumah atau di bawah lantai atau kolong rumah.

Baik tongkonan maupun lumbung dindingnya diberi ragam hias berwarna merah, hitam, dan putih dengan pola satwa, tetumbuhan, dan benda-benda langit. Pada mulanya suku Toraja hanya mengenal empat macam ukiran, yaitu ukiran matahari (pak barre allo), ukiran kepala kerbau  (pak tedong), ukiran ayam jantan (pak manuk londang), dan ukiran garis lurus (pak susuk), namun kemudian dikembangkan menjadi lebih kurang 150 macam yang masing-masing mempunyai nama serta makna khas.

Di sebelah bangunan tongkonan dibuatkan tiruan bukit-bukit yang berlubang-lubang sebagai kubur atau tempat pemakaman suku Toraja, sedangkan di depannya bergayut sederet tanduk kerbau, yang aslinya menandakan bahwa pemilik rumah telah mengadakan upacara penguburan dengan mengadakan pengorbanan ratusan ekor kerbau.

Rumah  tongkonan  di sini digunakan sebagai tempat pamer berbagai aspek budaya suku Toraja, seperti peralatan rumah tangga, keramik, hasil kerajinan, dan diorama upacara kematian; sedangkan deretan lumbung dimanfaatkan untuk gerai benda-benda seni dan kerajiann Sulawesi Selatan.

Di halaman anjungan terdapat patung pahlawan nasional Hasanudin sebagai lambang kepahlawanan rakyat Sulawesi Selatan, sedangkan di bagian lain diperagakan tiruan pinisi lengkap dengan layar dan tiang-tiangnya yang kokoh sebagai latar belakang panggung terbuka.

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

GUE

GUE

my oclok'

CHAT ME


ShoutMix chat widget